Minggu, 19 Oktober 2008

PAOLO MALDINI


Dia Paolo Maldini.

Bisa dibilang, saya adalah seorang Milanisti. Fans Berat dari klub sepakbola Italia, AC Milan. Sebagai seorang milanisti, rasa kagum, hormat, bangga akan terasa apabila kita mengingat sosok Paolo Maldini ini.

Saya anggap dia adalah salah satu dari sedikit bek kiri dan center bek terbaik di dunia. Dia juga merupakan salah satu anggota dari back four terbaik sepanjang masa milik Milan dan Italia, bersama Mauro Tassotti, Franco Baresi, dan Alessandro 'Billy' Costacurta. Kapten Milan ini memang seolah ditakdirkan sebagai icon dari AC Milan. Loyalitasnya bersama AC Milan selama hampir seperempat abad adalah bukti yang tak terbantahkan.

Lahir pada tanggal 26 Juni 1968, Maldini menjalani debut bersama Rossoneri pada 11 Januari 1985 melawan Udinese di stadiun Friuli. Pertandingan itu sendiri berkesudahan imbang 1-1. Setelah itu, posisi bek kiri seolah menjadi 'rumah' dari sang legenda AC Milan ini. Di Timnas Italia, nama Maldini juga menjadi garansi keamanan lini belakang.

Daftar penghargaan juara yang pernah dirasakannya juga luar biasa. 7 Scudetto, 1 Coppa Italia, 5 Piala Super Italia, 5 trophy Liga Champions, dan 5 Piala Super Eropa adalah sebagian besar trophy yang direbutnya bersama Milan.

Pemain yang dimasukkan Pele dalam daftar 50 Greatest Living Footballers ini juga penuh dengan rekor dan penghargaan pribadi. Maldini memegang rekor penampilan terbanyak bagi Gli Azzurri dengan 126 caps, mematahkan rekor sebelumnya yang dipegang Dino Zoff sebanyak 120 caps. Maldini menjadi pemain belakang pertama di dunia yang mendapatkan gelar pemain terbaik dunia tahun 1994. Dia juga pemegang rekor penampilan terbanyak di liga Italia dengan raihan lebih dari 600 pertandingan. Rekor ini sepertinya bakal terus bertambah, karena sang kapten masih dipercaya untuk mengawal lini belakang AC Milan sampai saat ini.

Di liga Champions, nama Maldini tercatat sebagai pemain pertama yang mencetak gol tercepat dalam final liga Champions. Rekor yang tercatat dalam detik-57 tersebut terjadi ketika Milan berhadapan dengan Liverpool dalam final LC 2005. Selain gol tercepat, Maldini juga tercatat sebagai pemain tertua yang mencetak gol di final LC tersebut dalam usia 37 tahun.

Sayang, dia punya 'cacat' dalam karier sepakbola yang brilian tersebut. 'Cacat' yang dimilikinya adalah dia tidak mampu mempersembahkan gelar juara bagi Timnas Italia. Raihan tertinggi adalah Final Piala Dunia 1994 (kalah dari Brasil) dan Final Euro 2000 (kalah dari Perancis). Namun 'cacat' tersebut tidak serta merta mengaburkan prestasi Maldini yang lain. Dia tetap pemain yang sarat prestasi.



Maldini adalah contoh nyata. Role model bagi pesepakbola muda masa kini. Loyalitasnya tak pernah surut oleh rayuan gaji dan bonus besar dari klub lain. Permainannya yang stabil sampai di usia 40 tahun adalah bukti kedisiplinan dan kemauan keras dalam berlatih. Konsentrasi dan wibawanya sebagai kapten merupakan jaminan rasa aman dan bimbingan bagi rekan lainnya di Milan.

Karena jasanya untuk klub, Rossoneri berencana untuk 'mem-pensiun-kan' nomor punggung 3 dari skuad AC Milan apabila Paolo berhenti bermain. Nomor punggung 3 sendiri, akan dipergunakan lagi apabila ada anak Maldini bisa bermain dengan tim senior Milan. Hal yang sepertinya bisa terwujud mengingat di tim Junior Milan telah ada Christian Maldini (anak Paolo Maldini -gambar bawah-).


Kapanpun, dimanapun... bagi saya, Paolo Maldini adalah bek terhebat yang pernah ada :)


nb : kehilangan besar bakal terjadi karena maldini akan pensiun musim depan.....

1 komentar:

dhyanz mengatakan...

profilenya kaka dunk..hehehe