Minggu, 20 Juli 2008

Saya Memang Maling.......

Maling ya maling. Orang yang mengambil sesuatu yang bukan hak milik sendiri bisa disebut maling. Ada juga kata ngutil, klepto, rampok dan kata-kata lainnya. Kata maling memang selalu diasumsikan sebagai sesuatu yang negatif dan buruk. Tapi tidak untuk maling yang akan saya bicarakan ini.

Saya akui, saya sendiri adalah maling. Saya sudah mencuri sesuatu. Saya telah mengambil 'barang' milik orang lain. Saya mencuri hati dari seorang gadis manis berjilbab. Gadis manis yang selalu kangen saya karena kelakuan saya mencuri hatinya.

Saya bangga disebut maling. Saya maling cinta...... ahahahahahahahahaha


nb : untuk yang selalu disitu.... ;))

Sabtu, 19 Juli 2008

Janji Itu Berat Pak, Bu..!!!!!

Janji adalah hutang. Semua dari sampeyan pasti sudah tahu dan mengerti maksud kalimat tadi. Yang namanya hutang, pasti harus dibayar. Kalau tidak dipenuhi, ya... kemungkinan paling buruk adalah dianggap sebagai si mulut besar tukang bohong.

Sempat terlintas kata-kata tadi setelah semalam melihat dari layar kaca, ada debat terbuka antar calon gubernur Jawa Timur yang pemilihannya sendiri akan berlangsung rabu depan. Cukup menarik mendengar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para panelis kepada calon-calon gubernur tersebut. Tapi ya seperti para poliTIKUS pada umumnya, jawaban yang mereka berikan berputar-putar, penuh kata-kata birokratis dan mbingungi bagi kaum awam seperti saya.

Yang hebat, dengan segala keyakinan yang mereka punyai, mereka masih bisa menyemburkan janji-janji apabila mereka terpilih menjadi gubernur. Ada yang berjanji sekolah dan kesehatan gratis, APBD untuk rakyat (rakyat yang mana?), keberpihakan kepada rakyat daripada partai (pret), sampai janji untuk selalu memperhatikan rakyat Jawa Timur.

Oke...oke... saya memang hanya bisa mengkritik. Tapi kritik yang saya tulis ini kan juga bisa disebut sebagai sebuah pesan kepada para calon gubernur itu untuk tidak melupakan apa yang sudah mereka ucapkan. Lagi pula janji itu berat pak, bu!!! Bukan hanya dengan manusia, pertanggung jawabannya juga sama Gusti Allah SWT. Sampeyan mau jadi intip'e neroko (dasar neraka) kalau ndak memenuhi janji itu??

Yah... Semoga yang nanti terpilih tidak lupa untuk memenuhi janji-janji manisnya.


nb : sampeyan sendiri gimana kang ved? hehehehe..... saya milih yang putih aja, biar tidak menambah dosa jika ternyata memilih orang yang ngga bener :))

Jumat, 18 Juli 2008

Lagu 'Ngga Banget' Versi Saya

Kali ini saya hendak posting lagu-lagu yang bisa membuat saya geli sendiri mendengarnya. Lagu yang menurut saya ngga banget untuk didengarkan. inilah lagu-lagu tersebut...


Selamat Malam - Jikustik
Saya benar-benar heran dengan band ini. Band sekelas jikustik kok menciptakan, mengaransemen dan menyanyikan lagu seperti ini. Seolah menguap tak berbekas kemampuan Pongky dkk membuat lirik lagu yang hebat setelah mendengar jayusnya lagu ini.

Boneka - Rini Idol
Hahahahahaha.... apalagi yang ini. Dalam lagu boneka ini sangat tidak kelihatan status Rini sebagai juara Indonesian Idol yang katanya lebih lumayan dari acara pencarian bakat yang serupa. Saya dan rekan sebelah meja pasti meringis pahit apabila mendengar lagu ini diputar.

Gubrak - Intan Nur'aini
Saya yakin, dari judul saja sudah membuat saya atau sampeyan terbahak-bahak. Kita pasti berpikiran dan bertanya 'Kayak ngga ada judul bagus aja pake judul Gubrak?". Dan sukseslah lagu ini masuk Lagu ngga banget versi saya hahahahahahahaha

Semua lagunya Kerispatih
Oke.... Dari nama, band ini memang kelihatan jantan dan macho. Tapi ketika kita mendengarkan seluruh lagu dalam album-albumnya, kesan jantan dan laki-laki akan segera musnah. Sumpah...!!! ini Sammy dkk kapan sih membuat lagu yang tidak merengek-rengek terus???? Maaf ya buat cewek-cewek yang suka lagu-lagunya kerispatih, kayaknya sudah tidak jaman dirayu pake lagu menye-menye a la kerispatih. Dan saya juga yakin, kalau saya merayu si manis berjilbab dengan lagu kerispatih, pastilah dia ngakak, memegang perutnya trus bilang "Ga pantes blas mas wakakakakakaka" ;p

Semua lagunya Kangen Band
Saya ndak akan banyak komentar banyak tentang band ini. Tidak ada satupun lagu dari band ini yang bisa masuk ke telinga saya. Dengar saja lagu Tentang Aku, Kau dan Dia. Intro lagu itu megingatkan saya akan........ Perlintasan rel kereta api hendak ditutup karena ada kereta lewat hihihihihihihihihih


Sudah-sudah..... sudah cukup lagu ngga bangetnya......... -nahan mulas-

Semoga dunia musik indonesia terus berkembang tanpa meninggalkan kualitas dari musik itu sendiri......


nb : yang manis disitu..... miss u....

Kamis, 17 Juli 2008

Capeknya Hari Ini....

Kali ini saya posting dari kantor.

Capek sekali rasanya hari ini. Semalam futsal persahabatan dengan kantor lain tetapi masih di kota surabaya ini. Pertandingan yang membuat tensi darah saya naik saking emosinya. Permainan tim yang saya perkuat berjalan seperti yang diharapkan hanya bertahan selama 15 menit pertama. Selanjutnya benar-benar remek permainannya.

Sudahlah... lupakan kekacauan permainan tadi malam.Saya mau pulang dan istirahat.

Sampai jumpa sobat....


nb : postingan ini ditulis dengan sesekali mengelus dengkul yang lecet dengan kerennya.

Selasa, 15 Juli 2008

Usilnya Lirik Lagu Pengamen

Disadari atau tidak, booming-nya sebuah lagu di indonesia juga ditentukan oleh jasa para pengamen di jalanan. Semakin sering sebuah lagu dinyanyikan oleh pengamen, maka semakin akrab pula lagu tersebut ditelinga kita (terutama anda-anda yang memang dalam beraktifitas menggunakan jasa angkutan umum seperti bis kota). Masih ingat fenomena kelompok Peterpan pada album pertama? Berapa banyak pengamen yang menyanyikan lagunya? Sampai-sampai ada anekdot 'lagu peterpan adalah lagu pengamen'



Tak jarang pula sang pengamen membuat lagu sendiri. Tapi jangan mengharapkan lagu mereka akan sepuitis dan semodern lagu-lagu jaman sekarang. Dapat ditebak ciri-ciri lagu mereka, yaitu lirik yang sederhana, lucu, unik, bertema sosial dan kadang diselingi celetukan nakal khas anak muda menggoda wanita. Seperti yang saya dengarkan beberapa waktu yang lalu.



Sabtu pagi, perjalanan saya pulang ke kota santri, Jombang, diawali dengan terlelapnya saya di dalam bis yang baru berangkat. Menjelang masuk ke bumi Majapahit, Mojokerto, mata yang awalnya tertutup dipaksa untuk membuka setelah mendengar segerombolan anak muda (cuma tiga orang sih) yang hendak mengamen. Seperti pada umumnya pengamen, sebelum mereka memulai lagu selalu diawali dengan kata-kata pembuka dengan bahasa indonesia feat bahasa jawa.



Yang unik.... lirik yang mereka buat... (Yang terekam dalam otak saya. Banyak yang lupa)



----------------------------------------##---------------------------------------------



Aku pancen ora duwe dunyo (aku memang tak punya harta)

Nanging aku isih nduwe nyowo (tapi aku masih punya nyawa)

Cah wedok ayu kanggo opo (wanita cantik buat apa?)

Yen ora gelem diajak urip sengsoro (jika tidak mau diajak hidup sengsara)



Cah wedok ora ayu yo ra po po (wanita tidak cantik juga tidak apa-apa)

asal gelem karo aku sing nelongso (asal mau sama saya yang nelangsa)

Aku pancen isane mung nyithak boto (saya memang hanya bisa mencetak batu bata)

Tapi aku isih nduwe tresno (tapi aku juga masih punya cinta)



------------------------------------------##-------------------------------------------------



ceilaaah........



nb : Sampai beberapa saat saya masih senyam-senyum kalau ingat lirik lagunya. Sepertinya dalam sekali arti bagi mereka :))

Senin, 14 Juli 2008

Dimanakah Semua Itu?

Bagi anda yang sempat mengalami hidup masa kecil di kampung seperti saya, pastilah memiliki kenangan yang mungkin tidak terlupakan dalam hidup yang fana ini. Kenangan yang mungkin sekarang telah menjadi sesuatu yang purba dan langka. Kenangan yang sekarang telah digilas oleh arus modernisasi di segala bidang kehidupan.



Masa kecil tentulah tidak jauh dari bermain. Bermain seolah sudah menjadi pekerjaan anak kecil dalam keseharian. Saya masih ingat dengan permainan-permainan masa kecil saya. Gobak sodor, petak umpet, patil lele/benthik, dakon, obak benteng, lompat tali, lempar karet, layangan dan permainan-permainan rakyat lainnya. Permainan yang dengan gembiranya pernah saya mainkan. Permainan yang saya anggap lebih menyehatkan daripada sekedar duduk diam di depan layar TV sambil memencet tombol stick.



Tapi dimana permainan-permainan itu sekarang? Seiring bertambahnya tahun dan usia, saya jadi jarang menjumpainya. Entah apa karena anak kecil sekarang malas untuk sekedar berlari-larian mengejar temannya atau apa, yang pasti permainan rakyat seperti itu memang benar-benar sudah jarang. Kalaupun ada, pastilah dilakukan anak kecil yang bertempat tinggal di daerah yang masih tradisional.



Saya sadar jaman memang telah berubah. Tapi saya masih merindukan masa kecil saya......



nb : kenangan masa kecil memang susah untuk dilupakan. Bahkan dalam kedewasaan kita, watak anak-anak pun terkadang masih lekat pada diri kita. Dan watak itulah yang membuat kita akan selalu merasa bahagia......

Minggu, 13 Juli 2008

Band Lama Atau Band Baru?

Apa kabar sampeyan hari ini? Semoga limpahan rahmat dan berkah dari Gusti Yang Maha Tunggal selalu menyertai langkah saya dan sampeyan semua. Amin.


Saya suka musik. Mendengarkan musik bisa disebut salah satu menu wajib saya dalam melakukan aktifitas pekerjaan sebagai salah satu pelayan masyarakat. Bermain musik sudah pernah saya lakukan ketika waktu senggang. Mulai dari bermain band sejak masih di bangku sekolah, sampai hanya genjrang-genjreng dengan gitar sambil membayangkan wajah si manis berjilbab yang selalu kangen saya. Koleksi DVD, VCD, CD sampai MP3 band seperti Pearl Jam, Nirvana, Metallica, Radiohead, Jimi Hendrix, Dream Theater, GIGI, Padi dan lain-lain pun sudah saya 'lahap' hampir setiap harinya.


Tapi kejengahan saya akan musik mulai terasa akhir-akhir ini. Terutama Musik Indonesia. Bukan karena saya sok paling jago bermain musik, tetapi memang kenyataan di dunia musik indonesia dewasa ini sungguh sangat aneh.


Kenapa saya sebut aneh?


Dimulai dengan bermunculannya band-band baru antah berantah dengan lagu-lagu simple. Bagaikan jamur di musim hujan, band-band baru tersebut muncul dengan nama yang tak kalah sederhananya. Sebut saja Kangen, Pilot, Wali, ST12, Matta, Radja, Anima, Merpati, Daun dan sederet nama lain yang jumlahnya masih banyak.


Memang, kemunculan mereka menandakan begitu bergairahnya dunia musik di indonesia. Tetapi yang patut digaris bawahi adalah lagu dan aransemen yang mereka sajikan sangatlah jauh dari yang namanya bagus dan berkualitas. Lirik sangat sederhana, aransemen yang nyaris apa adanya, lagu yang menjurus melayu (kalau ndak mau disebut ndangdut), sampai nada-nada yang terkesan menye-menye adalah salah satu ciri dari band-band terbaru indonesia.


Berbeda dengan band-band seperti Padi, GIGI, Letto, PAS, Funky Kopral dan lain-lain, yang dalam aransemen musik maupun lirik yang bisa dikata berkualitas. Siapa tidak kenal dengan 'kedalaman' lirik yang dibuat Padi atau Letto? Atau kerumitan aransemen musik a la GIGI, PAS band dan Funky Kopral yang memang digawangi musisi kelas atas Indonesia. Patutlah apa yang mereka perbuat dijadikan patokan dalam bermusik di indonesia.


Yah.... sebagai penikmat musik saya hanya bisa berharap musik Indonesia maju terus tanpa melupakan kualitasnya...... :)



nb : Suara sampeyan biasa saja namun berwajah lumayan? punya band dan lagu sederhana? langsung saja ke produser. Kali aja laku..... (kira-kira begitu yang ada di pikiran saya)

Sesekali Lihatlah TVRI

Memang televisi bukanlah satu-satunya media informasi yang ada pada jaman ini. Saya jarang menonton televisi. Televisi di kamar (kandang tepatnya) saya lebih banyak bersuara apabila ada acara sepakbola. Tapi ada satu stasiun televisi yang masih terkadang menggelitik mata saya untuk melihatnya. Ya... Televisi Republik Indonesia atau TVRI.



Menggelitik bagaimana?



Oke... Mungkin sebagian besar dari sampeyan sudah illfill sama yang namanya melihat atau menonton televisi di indonesia. Dimulai dengan acaranya yang semakin jauh dari kata bermutu, berita-berita yang lebih banyak berisi kejahatan, korupsi, bencana, unjuk rasa, antem-anteman polisi vs mahasiswa sampai dengan acara mencari idola instant plus kacangan.



Beda dengan TVRI. Dengan melihat stasiun televisi plat merah ini, saya merasa bahwa indonesia itu masih 'ada'. Masih ada tayangan petani indonesia yang diwawancarai tentang bagaimana mereka bercocok tanam atau berkebun. Masih ada berita luar negeri yang ternyata masih lebih kacau dari indonesia (bandingkan dengan TV swasta, berita yang ditayangkan hampir 99% dari dalam negeri, itupun tentang kekacauan). Dan masih ada gambar tentang pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah negara, daripada gambar perusakan yang dilakukan anak negeri ini.



Memang sih ada anggapan kalau TVRI identik dengan alat pemerintah, maka beritanya pun harus sesuatu yang bagus tentang pemerintah. Anggapan yang bisa benar, bisa salah. Salah karena stasiun televisi inipun juga sering menampilkan acara pembicaraan terkait masalah-masalah sosial masyarakat, tetapi disertai pula dengan cara pemecahannya. Bisa benar, karena saya yakin sehancur-hancurnya pemerintahan negara ini, pasti masih ada pembangunan yang bisa ditunjukkan oleh pemerintah. Acara pendidikan bagi siswa SMP maupun SMA, kebudayaan daerah, siraman rohani semua agama, hingga MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur'an) masih ditampilkan oleh TVRI. Acara musik country dan BluesNight juga tidak pernah kelewatan untuk saya nikmati. Ini yang susah dicari di televisi swasta dewasa ini.



Kampungan, kuno, ga modern dan anggapan minor lainnya juga sering terlontar bagi para penonton TVRI. Hal itu dimaklumi karena acara-acara yang ada di TVRI terkadang memang merupakan acara yang dibuat beberapa tahun sebelumnya. Tetapi dengan melihat TVRI, ada rasa adem dan nyaman, karena sangat-sangat jarang ada acara atau berita di TVRI ini yang bisa membuat rasa mangkel, ingin marah dan ingin nempeleng orang.



Yah.... selera orang memang berbeda. Tapi saya usulkan, sesekali lihatlah TVRI.



nb : coretan dalam keprihatinan akan hiburan.......

Sabtu, 12 Juli 2008

Maaf... Saya Tidak Tertarik.....

Ketertarikan adalah salah satu anugerah terindah yang kita terima dari Gusti Yang Maha Kuasa. Ketertarikan kita kepada pasangan hidup misalnya. Dengan pasangan itulah kita bisa menunaikan semua yang disunnahkan oleh-Nya (dalam koridor pernikahan tentunya).



Jawa Timur, propinsi paling ujung timur pulau jawa, minggu depan dipastikan akan mengadakan hajatan besar bertajuk Pilkada (tidak pakai huruf L). Pemilihan orang nomer siji di propinsi yang terkenal dengan warna hijaunya. Tahun depan, Indonesia tercinta ini juga akan mengadakan hajatan serupa namun dalam skala yang lebih besar, Pemilu. Dan beberapa hari yang lalu, KPU pun telah menetapkan partai-partai yang berhak mengikuti banca'an politik tersebut.



Kenapa saya sebut banca'an? Banca'an apabila diindonesiakan berarti Hajatan yang disertai dengan pembagian sesuatu. Sesuatu itu biasanya berupa makanan yang dinikmati secara bersama-sama. Bukan rahasia lagi apabila Pemilu di Indonesia juga membutuhkan dana yang besar. Anda bisa menebak sendiri dari mana dana itu. Selain sebagai anggaran kepanitiaan pemilu (dalam hal ini KPU), semua partai peserta pemilu pun mendapat bagian dari dana tersebut.



Entah karena gobloknya saya atau kecuekan saya, setiap ada hajatan pemilu di Indonesia selalu saya lewatkan begitu saja. Tidak jarang datang kepada saya ajakan-ajakan (bahkan dari teman dekat saya sendiri) untuk bergabung ke partai tertentu peserta pemilu. Ajakan yang terkadang disertai dengan uraian bersihnya partai, tawaddu'nya pemimpin partai sampai ada sodoran uang untuk ikut kampanye.Tapi gobloknya sering saya tolak. Seolah-olah anugerah seperti yang saya tulis diatas tidak diberikan Gusti Allah kepada saya. Saya tidak tertarik masuk partai.



Saya bukan hendak menyalahkan siapa-siapa yang memang dekat dengan kepartaian maupun dunia politik. Toh anda-anda juga sudah mengerti bagaimana sepak terjang partai maupun poliTIKUS di Indonesia. Sempat muncul secercah harapan akan bagusnya demokrasi di Indonesia ketika berdiri partai yang sekarang banyak disorot disini. Namun ya itu tadi..... Gusti Allah mboten ngersa'ake saya mendapat anugerahnya. Apalagi setelah membaca blog itu, Saya malah tambah tidak tertarik.



Well.... nampaknya saya memang harus jauh dari yang namanya partai dan dunia politik. Bukan sok penting dan sok diperlukan dalam dunia politik, namun bukankah satu suara saya juga bisa merubah jumlah suara yang diperoleh partai dalam pemilu?



Melihat kondisi sekarang, saya hanya berucap..... Alhamdulillah ya Allah... mboten Njenengan paringi anugerah ketertarikan terhadap yang namanya Parpol....



nb : Bukan bermaksud menambah kontroversi yang ada, tapi saya mohon maaf apabila ada yang mangkel membaca tulisan saya...... (GR ;p)