Minggu, 13 Juli 2008

Sesekali Lihatlah TVRI

Memang televisi bukanlah satu-satunya media informasi yang ada pada jaman ini. Saya jarang menonton televisi. Televisi di kamar (kandang tepatnya) saya lebih banyak bersuara apabila ada acara sepakbola. Tapi ada satu stasiun televisi yang masih terkadang menggelitik mata saya untuk melihatnya. Ya... Televisi Republik Indonesia atau TVRI.



Menggelitik bagaimana?



Oke... Mungkin sebagian besar dari sampeyan sudah illfill sama yang namanya melihat atau menonton televisi di indonesia. Dimulai dengan acaranya yang semakin jauh dari kata bermutu, berita-berita yang lebih banyak berisi kejahatan, korupsi, bencana, unjuk rasa, antem-anteman polisi vs mahasiswa sampai dengan acara mencari idola instant plus kacangan.



Beda dengan TVRI. Dengan melihat stasiun televisi plat merah ini, saya merasa bahwa indonesia itu masih 'ada'. Masih ada tayangan petani indonesia yang diwawancarai tentang bagaimana mereka bercocok tanam atau berkebun. Masih ada berita luar negeri yang ternyata masih lebih kacau dari indonesia (bandingkan dengan TV swasta, berita yang ditayangkan hampir 99% dari dalam negeri, itupun tentang kekacauan). Dan masih ada gambar tentang pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah negara, daripada gambar perusakan yang dilakukan anak negeri ini.



Memang sih ada anggapan kalau TVRI identik dengan alat pemerintah, maka beritanya pun harus sesuatu yang bagus tentang pemerintah. Anggapan yang bisa benar, bisa salah. Salah karena stasiun televisi inipun juga sering menampilkan acara pembicaraan terkait masalah-masalah sosial masyarakat, tetapi disertai pula dengan cara pemecahannya. Bisa benar, karena saya yakin sehancur-hancurnya pemerintahan negara ini, pasti masih ada pembangunan yang bisa ditunjukkan oleh pemerintah. Acara pendidikan bagi siswa SMP maupun SMA, kebudayaan daerah, siraman rohani semua agama, hingga MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur'an) masih ditampilkan oleh TVRI. Acara musik country dan BluesNight juga tidak pernah kelewatan untuk saya nikmati. Ini yang susah dicari di televisi swasta dewasa ini.



Kampungan, kuno, ga modern dan anggapan minor lainnya juga sering terlontar bagi para penonton TVRI. Hal itu dimaklumi karena acara-acara yang ada di TVRI terkadang memang merupakan acara yang dibuat beberapa tahun sebelumnya. Tetapi dengan melihat TVRI, ada rasa adem dan nyaman, karena sangat-sangat jarang ada acara atau berita di TVRI ini yang bisa membuat rasa mangkel, ingin marah dan ingin nempeleng orang.



Yah.... selera orang memang berbeda. Tapi saya usulkan, sesekali lihatlah TVRI.



nb : coretan dalam keprihatinan akan hiburan.......

Tidak ada komentar: