Ketertarikan adalah salah satu anugerah terindah yang kita terima dari Gusti Yang Maha Kuasa. Ketertarikan kita kepada pasangan hidup misalnya. Dengan pasangan itulah kita bisa menunaikan semua yang disunnahkan oleh-Nya (dalam koridor pernikahan tentunya).
Jawa Timur, propinsi paling ujung timur pulau jawa, minggu depan dipastikan akan mengadakan hajatan besar bertajuk Pilkada (tidak pakai huruf L). Pemilihan orang nomer siji di propinsi yang terkenal dengan warna hijaunya. Tahun depan, Indonesia tercinta ini juga akan mengadakan hajatan serupa namun dalam skala yang lebih besar, Pemilu. Dan beberapa hari yang lalu, KPU pun telah menetapkan partai-partai yang berhak mengikuti banca'an politik tersebut.
Kenapa saya sebut banca'an? Banca'an apabila diindonesiakan berarti Hajatan yang disertai dengan pembagian sesuatu. Sesuatu itu biasanya berupa makanan yang dinikmati secara bersama-sama. Bukan rahasia lagi apabila Pemilu di Indonesia juga membutuhkan dana yang besar. Anda bisa menebak sendiri dari mana dana itu. Selain sebagai anggaran kepanitiaan pemilu (dalam hal ini KPU), semua partai peserta pemilu pun mendapat bagian dari dana tersebut.
Entah karena gobloknya saya atau kecuekan saya, setiap ada hajatan pemilu di Indonesia selalu saya lewatkan begitu saja. Tidak jarang datang kepada saya ajakan-ajakan (bahkan dari teman dekat saya sendiri) untuk bergabung ke partai tertentu peserta pemilu. Ajakan yang terkadang disertai dengan uraian bersihnya partai, tawaddu'nya pemimpin partai sampai ada sodoran uang untuk ikut kampanye.Tapi gobloknya sering saya tolak. Seolah-olah anugerah seperti yang saya tulis diatas tidak diberikan Gusti Allah kepada saya. Saya tidak tertarik masuk partai.
Saya bukan hendak menyalahkan siapa-siapa yang memang dekat dengan kepartaian maupun dunia politik. Toh anda-anda juga sudah mengerti bagaimana sepak terjang partai maupun poliTIKUS di Indonesia. Sempat muncul secercah harapan akan bagusnya demokrasi di Indonesia ketika berdiri partai yang sekarang banyak disorot disini. Namun ya itu tadi..... Gusti Allah mboten ngersa'ake saya mendapat anugerahnya. Apalagi setelah membaca blog itu, Saya malah tambah tidak tertarik.
Well.... nampaknya saya memang harus jauh dari yang namanya partai dan dunia politik. Bukan sok penting dan sok diperlukan dalam dunia politik, namun bukankah satu suara saya juga bisa merubah jumlah suara yang diperoleh partai dalam pemilu?
Melihat kondisi sekarang, saya hanya berucap..... Alhamdulillah ya Allah... mboten Njenengan paringi anugerah ketertarikan terhadap yang namanya Parpol....
Jawa Timur, propinsi paling ujung timur pulau jawa, minggu depan dipastikan akan mengadakan hajatan besar bertajuk Pilkada (tidak pakai huruf L). Pemilihan orang nomer siji di propinsi yang terkenal dengan warna hijaunya. Tahun depan, Indonesia tercinta ini juga akan mengadakan hajatan serupa namun dalam skala yang lebih besar, Pemilu. Dan beberapa hari yang lalu, KPU pun telah menetapkan partai-partai yang berhak mengikuti banca'an politik tersebut.
Kenapa saya sebut banca'an? Banca'an apabila diindonesiakan berarti Hajatan yang disertai dengan pembagian sesuatu. Sesuatu itu biasanya berupa makanan yang dinikmati secara bersama-sama. Bukan rahasia lagi apabila Pemilu di Indonesia juga membutuhkan dana yang besar. Anda bisa menebak sendiri dari mana dana itu. Selain sebagai anggaran kepanitiaan pemilu (dalam hal ini KPU), semua partai peserta pemilu pun mendapat bagian dari dana tersebut.
Entah karena gobloknya saya atau kecuekan saya, setiap ada hajatan pemilu di Indonesia selalu saya lewatkan begitu saja. Tidak jarang datang kepada saya ajakan-ajakan (bahkan dari teman dekat saya sendiri) untuk bergabung ke partai tertentu peserta pemilu. Ajakan yang terkadang disertai dengan uraian bersihnya partai, tawaddu'nya pemimpin partai sampai ada sodoran uang untuk ikut kampanye.Tapi gobloknya sering saya tolak. Seolah-olah anugerah seperti yang saya tulis diatas tidak diberikan Gusti Allah kepada saya. Saya tidak tertarik masuk partai.
Saya bukan hendak menyalahkan siapa-siapa yang memang dekat dengan kepartaian maupun dunia politik. Toh anda-anda juga sudah mengerti bagaimana sepak terjang partai maupun poliTIKUS di Indonesia. Sempat muncul secercah harapan akan bagusnya demokrasi di Indonesia ketika berdiri partai yang sekarang banyak disorot disini. Namun ya itu tadi..... Gusti Allah mboten ngersa'ake saya mendapat anugerahnya. Apalagi setelah membaca blog itu, Saya malah tambah tidak tertarik.
Well.... nampaknya saya memang harus jauh dari yang namanya partai dan dunia politik. Bukan sok penting dan sok diperlukan dalam dunia politik, namun bukankah satu suara saya juga bisa merubah jumlah suara yang diperoleh partai dalam pemilu?
Melihat kondisi sekarang, saya hanya berucap..... Alhamdulillah ya Allah... mboten Njenengan paringi anugerah ketertarikan terhadap yang namanya Parpol....
nb : Bukan bermaksud menambah kontroversi yang ada, tapi saya mohon maaf apabila ada yang mangkel membaca tulisan saya...... (GR ;p)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar